Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

olivia ong. 4 putaran. zzzz

Terima kasih. Itu jawaban yang terpikir saat saya membaca tweet yang bertanya hal apa yang akan kamu katakan kalau kamu bertemu Tuhan sekarang. Kalau memang yang saya ucapkan lewat kata-kata cuma itu yang ingin saya sampaikan. Saya akui ada hal-hal lain yang saya pikirkan, seperti doa atau keinginan. Tapi, ah, saya pinggirkan sejenak hal-hal itu. Yang utama saya cuma mau berterima kasih. Sejenak tentang hari ini. Hari ini saya sakit. Di hari ke-3 menstruasi saya dan sepertinya masuk angin kelas berat. KLOP. Sakit perut, nyeri sekujur tubuh, lemas, tadi sempat mau pingsan. Dimana? Di kantor. Duh, ini malu-maluin sebenarnya. Tapi, saya tersentuh dengan kebaikan orang-orang di kantor saya. Mbak sekretaris yang memijat dan mengeroki saya. Mas bos yang sempat memapah saya yang hampir mau pingsan untuk duduk selonjoran, dan meminjamkan jaket untuk kaki saya. Jaka melani yang membantu membawa barang saya turun. Melissa si lempeng membuatkan teh panas. Winer dengan ransum super lengkapnya. Aya

oh februari, maret, april

saya kira, hari-hari saya akan biasa-biasa saja. tapi ternyata, banyak sekali yang harus dilakukan. 1. india trip di pertengahan april yang butuh waktu untuk mengurus visa dan merancang trip 2. singapore trip di awal maret, ya ini relatif ringan 3. fulbright. TOEFL!! aaaaaaaaa harus belajar!!!! c'mon heart, be brave, be bold.   doakan saya!    

23

hhoolllaaa!!!   biasanya di dekat-dekat waktu ulang tahun saya. biasanya selalu ada hal-hal yang membuat saya harus bersabar karena yang pasti menguras emosi. mungkin saya selalu diberi pelajaran untuk menjadi dewasa. entah kenapa, tapi ini terus terjadi sejak ulang tahun saya ke-17. entah. ajaib mungkin. hal ini terus terjadi sampai ulang tahun saya ke-22. sampai-sampai menjelang ulang tahun saya, saya selalu berpikir "mmm, taun ini apa yang akan terjadi ya".   sekarang 2011, di ulang tahun saya yang ke-23 ternyata terjadi lagi. ya. tapi dengan situasi yang berbeda. saya di ulang tahun untuk 2011, saya merasa memasuki fase yang berbeda. tahapan yang selalu saya pikir adalah tahapan yang hanya dialami orang-orang dewasa (seringkali saya merasa masih seperti kanak-kanak meski umur sudah kepala 2, rasanya saya belum setua itu). tahun ini spesial, tidak ada rasa khawatir, takut, atau marah. luar biasa. saya sangat bersyukur. saya memasuki fase yang baru. di umur 23 ini, but

KARENA KAMU CUMA SATU - naif

Kau yang paling setia, kau yang teristimewa Kau yang aku cinta, cuma engkau saja Dari semua pria aku yang juara Dari semua wanita kau yang paling sejiwa Denganmu semua air mata menjadi tawa suara ria Akankah kau selalu ada menemani dalam suka duka Denganmu aku bahagia, denganmu semua ceria Janganlah kau berpaling dariku karena kamu cuma satu untukku Kau satu-satunya dan tak ada dua Apalagi tiga, cuma engkau saja Denganmu semua air mata menjadi tawa suara ria Akankah kau selalu ada menemani dalam suka duka Denganmu aku bahagia, denganmu semua ceria Janganlah kau berpaling dariku karena kamu cuma satu untukku kau yang paling setia, yang teristimewa kau yang aku cinta, cuma engkau saja dari semua pria aku yang juara dari semua wanita aku yang paling sejiwa Denganmu semua air mata menjadi tawa suara ria Akankah kau selalu ada menemani dalam suka duka Denganmu aku bahagia, denganmu semua ceria Janganlah kau berpaling dariku karena kamu cuma satu untukku

Juara

Apakah kita sedang berlomba? Mencari pemenang siapa yang terbaik diantara kita? Haruskah diumumkan siapa yang juara? Siapa juara? Siapa pecundang? Apakah ini persaingan yang linier? Semua ingin menang, semua ingin menjadi juara Serbu! Pukul! Bakar! Robohkan rumah mereka! Kami juara! Tolong beri kami medali, biar kami bisa acungkan setinggi-tingginya Tolong beri kami piala, biar kami bisa minum dari piala itu Ah, setidaknya beri tahu kami urutan keberapa Haruskah ini menjadi perlombaan? Tak bisakah ini hanyak diantara kita berdua? Engkau dan aku saja Aku yang kecil, aku yang kotor, aku yang hina Sama sekali bukan tandingan nabi-nabiku Segan aku jadi pecundang

diksi esok hari

meski sudah banyak yang kutuliskan puisi untukmu tak kan pernah habis diksi-diksi untuk esok hari meski kini tak kutemukan balasan kata-katamu di kala subuh itu senyumku menjadi bahasa yang tak mampu dijawab kata

sabtu setelah jumat

hari ini sempurna, sabtu setelah jumat hari tenang setelah puas bekerja keras tidur dengan ibu di malam sebelumnya tidur siang sesuka hati merenung bebas tanpa arah camilan sebanyak yang kumau menghabiskan sebuah buku karya dosen memangkas sedikit rambut dan sedikit bermanja dengan perawatan diri tapi aku tahu ada yang kurang cuma satu: kamu di hari sabtu
Mandek? Jenuh? Malas? Zona nyaman? Saya butuh bicara panjang lebar. Diskusi yang mampu mendorong pikiran-pikiran baru. Saya masih muda, dan awam. Jangan sampai terlalu menyia-nyiakan semuanya. Siapa mau? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

fasade, rumah klien, dan AC

ini cerita saya setelah selama ini mengerjakan proyek manhattan square ini. prosesnya benar-benar bolak-balik, rasanya kadang gak konsisten keputusan yang diambil. mungkin gak ada yang salah. semua berusaha belajar, mungkin terutama kliennya sendiri dengan proses yang bolak balik pula. dalam perancangan denah tipikal kantor, utilitas yang memastikan kantor tersebut dapat berfungsi adalah hal yang sangat krusial. dalam kasus yang saya alami, ini cuma cerita tentang outdoor unit AC. intinya, setiap lantai membutuhkan area untuk meletakkan outdoor unit AC. terserah mau di setiap lantai atau di atap. kalau diletakkan di setiap lantai, maka ada sisi tampak yang didominasi oleh grill yang menutupi outdoor unit ini. kalau diletakkan di atap, maka tampak bebas dieksplorasi, tanpa harus ada "keharusan" outdoor unit. dari sisi operasional, lebih mudah yang diletakkan di setiap bangunan. dari sisi estetika, jelek dong kalo ada outdoor unit jejer-jejer (ini bisa diakali sih), tapi jadi a

mimpi di hari minggu

tahukah kamu? tatap muka denganmu itu seperti mimpi minggu mendung ini terasa seperti mimpi indah yang panjang terbangun, mendengarkan suaramu lewat telepon genggam tak lama, kamu pun muncul di depan pagar rumahku ada rindu, ada rasa asing, dan ada rasa tak percaya kalau ini mimpi, aku enggan bangun meski aku tahu besok aku akan bangun ingin rasanya mimpi ini menjadi keseharianku

Ikhlas vs bodoh

Banyak sekali hal yang tidak mengenakkan hati, tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, atau hal-hal yang mampu membuat kita marah. Kata orang, kita harus sabar, kuat, dan ikhlas. Tapi, lama-lama saya bertanya-tanya. Kalau terus menerus menerima semua hal tidak mengenakkan tanpa berbuat apapun untuk membuatnya lebih baik, itu namanya pasrah dan bodoh. Sejauh mana ikhlas adalah ikhlas? Bukan ketidakberdayaan memperbaiki sesuatu yang sudah terlalu mengakar? Sering saya dengar, doa-doa orang-orang yang tersiksa adalah ganjaran untuk mendapatkan yang lebih baik. Apa kita pantas meminta imbalan dari pengorbanan yang kita lakukan? Akhir-akhir ini saya sering merasa malu. Rasanya seperti pamrih. Gusti, kasih saya kekuatan. Untuk bertahan dan berbuat sesuatu. *Mungkin malam ini saya lari, tapi sepertinya ini lebih baik buat saya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT