ada hal yang bikin saya agak menyesal hari ini tentang kemarin. di resepsi pernikahan sahabatnya si mas, ada acara lempar buket di akhir acara seperti biasa. entah kenapa, saya ada keyakinan tersendiri saya bisa mendapatkan buket itu. ya, memang kalau bisa menangkap buket ada hadiahnya. tapi, ini lebih ke kepuasan diri sendiri untuk bisa mendapatkan sesuatu.
saya tahu, buket itu akan terlempar ke arah saya. dan kemarin memang, buketnya terlempar ke arah saya. saya sudah ancang-ancang, tapi mgkn saya kurang ke depan dan buket itu mengenai kaki saya dan berhasil bikin kaki dan sepatu saya basah. saya bisa saja lebih bersemangat untuk mengambil buket itu. tapi, dalam hitungan sepersekian detik yang terasa panjang say memutuskan untuk mundur. tidak usah, karena merasa repot dengan kain yang kemarin saya pakai. akhirnya, bunga itu hanya terlempar ke arah depan dan perempuan-perempuan yang di depan saya girang karena bisa mendapatkannya.
namun, setelahnya ada penyesalan di hati saya. kenapa saya tidak berusaha sedikit lagi? sedikiiiiiitt lagi. saya sudah diberkahi dengan naluri saya tahu buket itu akan ke arah saya. tapi, akhirnya saya memutuskan untuk tidak lagi berusaha, ya sudah, tidak apa-apa.. kejadian kemarin seperti menempeleng saya. apa jadinya kalau itu adalah kesempatan di dalam hidup? kesempatan yang sangat menentukan masa depan, atau setidaknya membantu mengarahkan saya kepada achievement yang bisa saya capai.
saya tahu, buket itu akan terlempar ke arah saya. dan kemarin memang, buketnya terlempar ke arah saya. saya sudah ancang-ancang, tapi mgkn saya kurang ke depan dan buket itu mengenai kaki saya dan berhasil bikin kaki dan sepatu saya basah. saya bisa saja lebih bersemangat untuk mengambil buket itu. tapi, dalam hitungan sepersekian detik yang terasa panjang say memutuskan untuk mundur. tidak usah, karena merasa repot dengan kain yang kemarin saya pakai. akhirnya, bunga itu hanya terlempar ke arah depan dan perempuan-perempuan yang di depan saya girang karena bisa mendapatkannya.
namun, setelahnya ada penyesalan di hati saya. kenapa saya tidak berusaha sedikit lagi? sedikiiiiiitt lagi. saya sudah diberkahi dengan naluri saya tahu buket itu akan ke arah saya. tapi, akhirnya saya memutuskan untuk tidak lagi berusaha, ya sudah, tidak apa-apa.. kejadian kemarin seperti menempeleng saya. apa jadinya kalau itu adalah kesempatan di dalam hidup? kesempatan yang sangat menentukan masa depan, atau setidaknya membantu mengarahkan saya kepada achievement yang bisa saya capai.
sepersekian detik yang terasa lama ketika harus memutuskan itu begitu menentukan. mungkin saja di masa depan saya bertemu dengan saat-saat seperti itu. ketika harus memutuskan hanya dalam hitungan detik. semoga bisa memutuskan yang terbaik yang membuat saya selalu lebih baik. toh, pada akhirnya saya tidak tahu apakah keputusan tidak berjuang mendapatkan buket itu ternyata adalah yang terbaik. mungkin itu pembenaran untuk diri saya sendiri, penghibur hati dari rasa sesal. tapi setengah dari saya tahu mungkin itu benar. terlalu banyak hal yang kita tidak dibiarkan untuk tahu. semoga saya selalu bisa mengambil keputusan terbaik di momen-momen yang menentukan.
bismillah.
Komentar
Posting Komentar