saya detik ini mungkin tahu perbedaan antara tersenyum dengan terpaksa atau bagaimana caranya tersenyum karena memang sedang gundah. tersenyum dengan terpaksa itu membohongi diri sendiri dan orang lain. saya pernah tersenyum supaya orang tidak mampu melihat kegundahan saya. saya memasang tameng, membentengi diri saya sendiri. tapi, ketika saya bisa tersenyum di kala gundah, mungkin saya telah menyerahkan segalanya. hal ini tidak mudah dijelaskan dengan kata-kata. tapi saya pernah mengalaminya dan saya mengerti itu semua sekarang. karena saya sudah menerima semua ini setidaksuka apapun saya dengan keadaan saya. karena saya tidak terlalu menggenggam suatu apapun terlalu kuat. satu yang paling penting, saya sudah menyerahkan semuanya, termasuk diri saya dan saya merasa cukup dengan semua itu. tersenyum yang paling enak itu bukan karena ada alasan yang spesifik. tapi, senyum itu jendela diri saya yang paling dalam, bukan masalah saya sedang bahagia, sedih atau biasa saja. saya juga belajar supaya bisa tersenyum seperti ini. enak dan tanpa beban.
apa bedanya manusia dengan sejuta keinginan dan sejuta ego? sejuta keinginan adalah ketika saya punya sejuta mimpi, sejuta rencana, sejuta angan dan asa. sejuta ego hadir ketika saya menginginkan sesuatu. terlalu menginginkan sesuatu, tapi tidak berserah. entah karena ada yang tidak sesuai atau karena terlalu dikuasai oleh keinginan. keadaan ini sukar dipahami kalau saya sedang dikuasai ego. tapi, lama-lama buat saya kebahagiaan itu semu kalau cuma saya yang merasakan. kebahagiaan itu ada ketika saya bisa membagi dengan orang lain tentang apa yang saya rasakan. entah itu tawa atau air mata. kebahagiaan itu tidak mengenal "tapi". jangan tanya saya kenapa manusia diberi keistimewaan untuk bisa menginginkan sesuatu. saya percaya semua yang ada di dunia ini akan berimbang bila kita dikoordinat "zero", ditengah2 diantara semua kutubnya. saya selalu berusaha ingat hal ini. saya akan selalu berusaha ada di titik zero ini. kadang terasa kosong atau malah penuh, tapi dua-duanya terasa damai. saya pernah merasakan baik/buruk, senang/sedih itu sama saja, saya tak akan berusaha mengeliminir salah satunya, dan disitulah saya merasa benar-benar manusia yang hidup di dunia.
*yang paling penting, semoga saya selalu ingat seperti apa mengalami yang tulis sekarang. karena saya bisa lupa rasanya dan lupa bagaimana penjelasan semua ini menjadi masuk akal*
apa bedanya manusia dengan sejuta keinginan dan sejuta ego? sejuta keinginan adalah ketika saya punya sejuta mimpi, sejuta rencana, sejuta angan dan asa. sejuta ego hadir ketika saya menginginkan sesuatu. terlalu menginginkan sesuatu, tapi tidak berserah. entah karena ada yang tidak sesuai atau karena terlalu dikuasai oleh keinginan. keadaan ini sukar dipahami kalau saya sedang dikuasai ego. tapi, lama-lama buat saya kebahagiaan itu semu kalau cuma saya yang merasakan. kebahagiaan itu ada ketika saya bisa membagi dengan orang lain tentang apa yang saya rasakan. entah itu tawa atau air mata. kebahagiaan itu tidak mengenal "tapi". jangan tanya saya kenapa manusia diberi keistimewaan untuk bisa menginginkan sesuatu. saya percaya semua yang ada di dunia ini akan berimbang bila kita dikoordinat "zero", ditengah2 diantara semua kutubnya. saya selalu berusaha ingat hal ini. saya akan selalu berusaha ada di titik zero ini. kadang terasa kosong atau malah penuh, tapi dua-duanya terasa damai. saya pernah merasakan baik/buruk, senang/sedih itu sama saja, saya tak akan berusaha mengeliminir salah satunya, dan disitulah saya merasa benar-benar manusia yang hidup di dunia.
*yang paling penting, semoga saya selalu ingat seperti apa mengalami yang tulis sekarang. karena saya bisa lupa rasanya dan lupa bagaimana penjelasan semua ini menjadi masuk akal*
Komentar
Posting Komentar