101018
Hari ini rasanya saya punya banyak hal yang saya pikirkan ketika berada di kantor. Saya bingung, sekarang saya di rumah tapi malah bingung mau nulis apa.
Coba saya sebutkan saja dulu hal-hal yang tadi saya pikirkan.
1. Sekarang rasanya saya lebih fokus bekerja, bermodalkan ipod supaya nggak gampang teralihkan kalo ada yang becanda. Sekali konsen bubar, susah deh ngumpulin konsentrasi lagi. Entah kenapa, saya lagi benar-benar menikmati bikin denah kantor bursa saham di oman ini. Denahnya bukan sekedar denah tipikal copy-paste boring. Tapi kantor ini punya beberapa bagian, yang masing-masing punya divisi lagi. Banyak deh, yang punya layout sama persis cuma ruang vice president-nya aja. Ada sih beberapa yang lain, tapi nggak signifikan.
2. Saya dikasih tau sama mas bos saya ada sayembara desain interior apartemen dan toilet publik. Justru mas bos saya menawarkan 'bimbingan gratis' untuk ngedesain interior apartemen. Pas banget!!! Mas bos saya ini arsitek spesialis apartemen, ditambah lagi pacarnya ini desainer interior. Pas lagi deh, karena saya lagi pingin belajar desain interior untuk apartemen.. Hehe. Deadlinenya 28 oktober ini. Wah, kebutsss.. 10 hari dari hari ini.
3. Mas erlangga. Tiba-tiba saya siang ini agak ngerasa gak enak sama dia gara-gara obrolan semalam. Saya rasanya harus jadi orang yang lebih baik lagi, gak boleh sensi lagi ke topik yang sudah lewat. Ngerasa bersalah sedikit.
Selain itu, saya ngerasain sensasi aneh di dalam diri saya. Kangen? Mungkin. Saya gak tau kenapa rasanya lucu ya.. Sama si mas ini semuanya mulai dari nol. Mulai dari lembaran baru, cara yang baru, dan kebahagiaan yang baru. Tapi semua ini terasa begitu murni. Saya gak tau kata apa yang bisa menggantikan kata 'murni'. Aneh ya deskripsinya, lha sensasinya juga aneh. Hahaha. Rasanya jadi abg lagi, bedanya saya rasanya gak cuma sekedar pake emosi tapi semua ini diperhitungkan dan hati-hati. Saya hidup dalam gravitasi. :)
Saya gak pernah minta 'kamu' yang sempurna, tapi yang aku minta itu 'kamu' yang mau dan bisa menerima aku apa adanya, teman belajar, teman yang ngingetin untuk terus belajar, dan teman yang selalu memacu aku untuk terus jadi orang yang lebih baik. Semoga saya bisa jadi 'kamu' buatnya yang menemani, mendukung, dan mengerti dia. Semoga saya yang lebih baik bisa menemani dia untuk jadi dia yang lebih baik lagi. :)
4. Tunggu, kenapa topik 'kamu' itu gak pernah habis ya? Semua orang mencari sosok 'kamu'. Saya sekarang memang sedang jatuh cinta. Tapi, sebenarnya saya agak takut ketika semua perasaan ini udah nggak menggebu-gebu lagi semuanya sirna. Saya juga ada rasa takut pada orang yang jatuh cinta sama saya, bagaimana kalau suatu hari semua sensasi itu hilang? Akankah dia tetap jadi sosok yang menyayangi? Akankah tetap menjadi sosok yang mau menerima dan memahami? Akankah tetap mau bersungguh-sungguh menepati seluruh kata-katanya yang pernah diucapkan dan tak pernah menarik kembali setiap yang dikatakannya?
Bagaimana dengan saya? Apa saya tetap akan hadir di sampingnya? Untuk menemami, untuk memahami, untuk mendukung, untuk menepati semua kata-kats manis itu? Saya takut malah saya yang jadi jahat. Apa sih mencintai itu? Komitmen? Kok saya malah ciut. Apa iya, saya mampu? Apa iya, kamu memang laki-laki dengan kepribadian baik-baik? Btw, satu lagi kriteria mr. right: apakah kamu mau dan bisa jadi imam dalam ibadah saya?
Hari ini rasanya saya punya banyak hal yang saya pikirkan ketika berada di kantor. Saya bingung, sekarang saya di rumah tapi malah bingung mau nulis apa.
Coba saya sebutkan saja dulu hal-hal yang tadi saya pikirkan.
1. Sekarang rasanya saya lebih fokus bekerja, bermodalkan ipod supaya nggak gampang teralihkan kalo ada yang becanda. Sekali konsen bubar, susah deh ngumpulin konsentrasi lagi. Entah kenapa, saya lagi benar-benar menikmati bikin denah kantor bursa saham di oman ini. Denahnya bukan sekedar denah tipikal copy-paste boring. Tapi kantor ini punya beberapa bagian, yang masing-masing punya divisi lagi. Banyak deh, yang punya layout sama persis cuma ruang vice president-nya aja. Ada sih beberapa yang lain, tapi nggak signifikan.
2. Saya dikasih tau sama mas bos saya ada sayembara desain interior apartemen dan toilet publik. Justru mas bos saya menawarkan 'bimbingan gratis' untuk ngedesain interior apartemen. Pas banget!!! Mas bos saya ini arsitek spesialis apartemen, ditambah lagi pacarnya ini desainer interior. Pas lagi deh, karena saya lagi pingin belajar desain interior untuk apartemen.. Hehe. Deadlinenya 28 oktober ini. Wah, kebutsss.. 10 hari dari hari ini.
3. Mas erlangga. Tiba-tiba saya siang ini agak ngerasa gak enak sama dia gara-gara obrolan semalam. Saya rasanya harus jadi orang yang lebih baik lagi, gak boleh sensi lagi ke topik yang sudah lewat. Ngerasa bersalah sedikit.
Selain itu, saya ngerasain sensasi aneh di dalam diri saya. Kangen? Mungkin. Saya gak tau kenapa rasanya lucu ya.. Sama si mas ini semuanya mulai dari nol. Mulai dari lembaran baru, cara yang baru, dan kebahagiaan yang baru. Tapi semua ini terasa begitu murni. Saya gak tau kata apa yang bisa menggantikan kata 'murni'. Aneh ya deskripsinya, lha sensasinya juga aneh. Hahaha. Rasanya jadi abg lagi, bedanya saya rasanya gak cuma sekedar pake emosi tapi semua ini diperhitungkan dan hati-hati. Saya hidup dalam gravitasi. :)
Saya gak pernah minta 'kamu' yang sempurna, tapi yang aku minta itu 'kamu' yang mau dan bisa menerima aku apa adanya, teman belajar, teman yang ngingetin untuk terus belajar, dan teman yang selalu memacu aku untuk terus jadi orang yang lebih baik. Semoga saya bisa jadi 'kamu' buatnya yang menemani, mendukung, dan mengerti dia. Semoga saya yang lebih baik bisa menemani dia untuk jadi dia yang lebih baik lagi. :)
4. Tunggu, kenapa topik 'kamu' itu gak pernah habis ya? Semua orang mencari sosok 'kamu'. Saya sekarang memang sedang jatuh cinta. Tapi, sebenarnya saya agak takut ketika semua perasaan ini udah nggak menggebu-gebu lagi semuanya sirna. Saya juga ada rasa takut pada orang yang jatuh cinta sama saya, bagaimana kalau suatu hari semua sensasi itu hilang? Akankah dia tetap jadi sosok yang menyayangi? Akankah tetap menjadi sosok yang mau menerima dan memahami? Akankah tetap mau bersungguh-sungguh menepati seluruh kata-katanya yang pernah diucapkan dan tak pernah menarik kembali setiap yang dikatakannya?
Bagaimana dengan saya? Apa saya tetap akan hadir di sampingnya? Untuk menemami, untuk memahami, untuk mendukung, untuk menepati semua kata-kats manis itu? Saya takut malah saya yang jadi jahat. Apa sih mencintai itu? Komitmen? Kok saya malah ciut. Apa iya, saya mampu? Apa iya, kamu memang laki-laki dengan kepribadian baik-baik? Btw, satu lagi kriteria mr. right: apakah kamu mau dan bisa jadi imam dalam ibadah saya?
Komentar
Posting Komentar