Langsung ke konten utama

saya tulis biar saya ingat buat 2011

Self esteem
Saya akhir-akhir ini memang belajar untuk nyaman dengan diri saya sendiri. Tapi, entah kenapa akhir-akhir ini, setelah beberapa kali saya perhatikan, self esteem saya menurun. Saya sering merasa tidak pede ini itu. Jujur saja, saya jadi seperti menilai diri saya terlalu rendah atau merasa buble space saya mudah terganggu dengan keberadaan orang lain yang (sepertinya) lebih daripada saya. Absurd. Saya dulu biasanya tidak begini. Sekarang saya jadi terlalu peduli dengan sekitar saya. Memang, sejak beberapa waktu yang lalu saya belajar untuk merendahkan hati saya. Tapi, sepertinya sekarang 'agak' kebablasan. Oke, ini akan jadi agenda saya di 2011. Saya ingin nyaman dengan diri saya, tanpa saya harus merasa terintimidasi dengan adanya orang lain atau berada di lingkungan yang kurang sesuai. Saya ingin bahagia dan bangga menjadi saya apa adanya. :)

Well-dressed
Kalau dibilang kumel, saya juga sadar sih. Saya sebenarnya berusaha supaya tidak terlihat kumel. Tapi, kalau saya sudah kepanasan atau kecapean saya jadi terlihat kumel. Mungkin aura saya itu kucel. Hahaha (plis jangan dong :p). Sebenarnya saya punya resolusi ini sejak 2010, tapi buktinya belum berhasil. Saya ingin bisa tampil well-dressed sesuai dengan suasana yang akan saya datangi, dan tidak berlebihan tentunya. Sekarang ini, saya berpikir lagi untuk potong rambut sebahu demi memudahkan maintenance. hahaha.

Get busy with people
But not getting (too) busy with people. Saya mau cari lebih banyak teman. Saya ingin bisa lebih fleksibel bergaul dengan berbagai macam orang. Saya ingin melibatkan diri saya dengan ide-ide dan karya nyata. Berempati, banyak berbagi. And, good sense of humor. Yep, itu sepele, tapi ngaruh dan membantu.

Menabung dan cash flow
Ini satu-satunya resolusi saya yang terukur sampai hari ini. Pendapatan saya biasa saja, cukup, tidak kurang, tapi juga tidak lebih untuk gaya hidup saya. Lumayan tricky mengatur keuangan dengan pendapatan 2.754.000 sebulan. Memang selalu ada kebutuhan yang saya kesampingkan, biasanya urusan penampilan. Kebiasaan saya sejak ngekos adalah, prioritas yang saya dahulukan urusan perut. Tepatnya makan enak. Saya sering kepingin makan enak terus, ditambah saya selalu malas masak sendiri. Tapi, sekarang saya harus atur lagi frekuensinya biar gak ngawur dan tetap bersahabat dengan dompet. Selain itu, harus ada alokasi lebih untuk hal-hal yang akan saya prioritaskan mulai tahun ini. Saya sekarang mematok menabung 800.000 tiap bulannya (saya masih belum tahu apa itu terlalu menyiksa saya atau tidak, akan saya tes di januari ini). Tabungan ini bisa jadi saya alokasikan untuk hal-hal yang menjadi alasan saya menabung. Seperti tiket konser, tiket pesawat, uang saku jalan-jalan, dll. Targetnya di akhir tahun setidaknya minimal saya berhasil menyisihkan: 12 x 800.000 = 9.600.000. Uang yang benar-benar ditabung setidaknya 5 jt, karena tahun ini saya ada rencana ke singapura dan india. (Dalam hati masih belum tahu, "bisa gak yaa?" hahaha)

Satu hal lagi, sebenarnya ayah saya setiap bulan masih memberi uang saku. Saya pernah tanya kepadanya, apakah ketika saya lulus dia akan memberhentikan uang sakunya. Ayah saya bilang, selama dia mampu dia akan tetap memberi saya uang saku. Saya tahu, maksudnya lebihan itu untuk saya tabung. Untuk tahun ini saya berniat untuk tidak menyentuhnya sama sekali, (mungkin) kecuali untuk india trip saya. Tapi, itu maksimal ambil jatah 1-2 bulan saja. Jadi, hidup menabung. Menabung itu bukan sekedar menyisihkan uang, tapi juga melatih sikap saya untuk cermat terhadap aset yang saya punya. Pasti itu membantu saya nantinya. Saya masih muda, jadi saya biasakan saja.

Sekedar mengingat-ingat, sejak awal tahun lalu sampai kira-kira beberapa bulan sebelum akhir tahun cashflow saya berantakan. Saya waktu itu berpikir "yang penting saya senang dulu". Yaah, money can't buy happiness, but it helps i must admit it. Tapi, tetep kok duit bukan nomer satu buat saya. Cashflow saya terbantu oleh uang saku dari ayah saya. Kalau tidak ada, duar, mungkin ludes sudah sebagian tabungan saya dari jaman kuliah. :(

Bersyukur
Tantangan itu tidak akan pernah berhenti. Selesai satu, muncul satu lagi. Saya mesti bersyukur. Saya pernah mencoba menuliskan hal-hal yang saya syukuri dalam 1 hari saja. Ternyata deretan list saya tidak berhenti bahkan sampai malam hari. WOW. Banyak sekali keberuntungan yang ada pada saya, dari hal kecil sampai hal besar. Saya akan terus belajar tersenyum terus, apapun yang terjadi. Karena, saya belajar terus bersyukur ketika saya bangun di pagi hari selalu ada hal yang akan saya capai dengan hal-hal yang saya punya. Selama ini sering saya acuhkan, tapi asal kreatif ternyata ada saja hal-hal sepele itu sangat membantu.

arsitek
Lama-lama saya sadar, selalu ada saja yang bisa saya keluhkan tentang lembur di kantor. Tapi, lama-lama saya sadar meski saya kepingin cepet pulang sebenarnya saya menikmati apa yang saya kerjakan. Saya tahu, sebulan lebih bikin core bangunan(hanya di tahap skematik lho) itu eneg banget. Tapi, ternyata ada kepuasan tersendiri ketika saya berhasil menyelesaikan sesuatu. Kalau ini game, level saya mungkin dibawahnya beginner. ahaha. Padahal, sekarang saya sudah menjadi project manager untuk bangunan 28 lantai (gaya banget, padahal masih odong setengah mati). Jadinya saya tekuni saja, pasti ada buahnya. Semoga tahun ini saya akan lebih menikmati pekerjaan saya dengan lebih cerdas, cermat, teliti, dan cepat (skill paling terakhir untuk mengurangi waktu kerja ketika otak butuh waktu lebih untuk loading). Semoga, keluarga saya juga lebih bisa memahami kenapa saya sampai hari ini masih betah di kantor itu.

23 + 26
23 pada februari dan 26 pada juli. Saya sungguh menikmati semua ini. Ada sangat banyak hal yang bisa saya pusingkan tentang urusan ini. Tapi, saya memilih untuk menikmatinya saja. Karena ternyata urusan ini sangat membahagiakan. :) :) :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It's been like 2 years?

I just finished skimming my post up to end 2012. Before getting married, and after marriage life up to last post before this. I didn't realized my post before marriage are mostly stories about a girl who tried so hard to get out of her miserable life with dark clouds inside her head facing her series of unfortunate events (I intended this blog to chute out those unnecessary garbage). After the wedding, honeymoon phase. Mmm, it was that fun, though. But, since I know this blog has other reader I tried to cover my bad stories. Wasn't like how I intended this blog to. After baby and few jobs, well, my life is actually getting better but still focus on my miserable life! (and list of hopes too) Last one, I wrote so many "haha" after a sentence that I think awkward, which now I find it annoying. Ha! (not haha)  I thought I was a positive person. But, it seems just to cover things up.  Even "let's giggle" this blog tagline is a survival, convincing my life

grown up

Maybe someday, you will learn, you will understand, you will accept everything, and eventually you will grown up. But never in my time, never in my space and time dimension. Maybe you'll always be a kid for me. dan saya dulu terus-menerus menilai anda terlalu tinggi.

sad part of a happy thought

Ada sisi yang bisa membuat saya merasa sedih dari hal yang menyenangkan. Kangen dengan seseorang itu membahagiakan, sesuatu yang patut disyukuri. Kadang, saya bilang "pengen bareng", atau "pengen ada di sana", atau semacamnya. Tapi, lama-lama saya malah jadi sedih karena saya tahu saya gak bisa melakukannya. Saya (jauh) lebih banyak mengucapkannya ketimbang melakukannya. Beberapa kali saya urung mengatakannya. Jadi, saya simpan dalam hati saja. Rasanya omong doang. Dalam setahun saja, mungkin saya 'hanya' 5 kali bertemu dengannya. Pertemuan 1-2 hari menjadi sangat berharga. Hal ini sedikit membuat gusar, kadang. Tapi, harus bagaimana? Harusnya saya bisa lebih ikhlas untuk lebih banyak hal ya? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT