Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013
one big turn off is scolding in high tone for wrong numbering annotation while having nice mood about  the project  (after don't feel like it for a while). i'm sleepy now. bye.

thank you for today, yesterday, and chances for future

Ini post saya kemarin malem di path. Ternyata ada juga yg ngerespon, dan yang bales juga orang2 yg bs dibilang suka ngobrol.  Wewh, sebenernya lg happy apa nggak bener2 relatif sih. Saya cuma pengen lebih menghargai apa yang ada terlepas dr apa yang dialami sehari-hari.  Harus bisa belajar dari yang udh lewat. Bisa ngejalanin hari ini dengan baik. Gak harus sempurna atau mungkin ada yang bikin gak enak hati. Yang penting bisa dapet bekal buat masa depan, karena disini chances-nya. Jangan sampai kelewatan. Terlepas dari cuap-cuap di atas, I just want to feel content with my everyday - especially for which i spend my time the most. Tau gak? Hayo hayo? I miss being part of a community, surrounded by warm people (though sometimes they can be too annoying, because of being too care). Mungkin yang saya ingat dalam memori juga udah gak ada. Orang-orangnya juga udah gak lengkap. Tapi tetep ya, move on itu " challenging" . Hahaha Ciao.

syulalala

well.. momen awkward terjadi (lagi, sesuai prediksi) pas si bos nanya, menurut kamu si R gimana? jawabnya sih "nice..". Trus dipancing lg, "some more?". Oke bos, i can't be 100% honest to you. Kliatannya sampeyan semangat banget ngorek dari saya. My senior can transform into some kind of male bitch, and mostly it's because of you. I can hate him, but in the same time I don't like you either for causing this.  Trus2, kl si D gimana? "Nice..", dan berlanjut dengan cerita kliatannya R dan D punya banyak kesamaan krn mgkn mereka besar di yu-es. TV shows, neighbor stuff, candies that I never heard before. So, I ended up listening to them. Sepertinya si bos lebih suka sm si D, krn ngasih nilai plus ke doski. Dan dia pun akhirnya bertanya, "what do you think about me?" Untungnya saya punya jawaban, "you're practical". Krn saya gak 100% being honest to you, masa' saya bilang "somehow I personally don't like how you

belajar punya sikap atau bodo amat?

hari ini pulangnya lumayan cepet. jam 7 udh keluar kantor. yeay! sbnrnya tmn setim masih ngerjain proyek lain sih, kompetisi yang datelinenya mlm ini. dalam hati bilang: "gw kan datengnya lebih pagi daripada kalian, gw bisa pulang lebih awal dong. udah gitu kerjaan gw udh beres. gw udah suntuk tuk tuk. Lagian pas kmrn submission addendum, nobody cares dan gw pusing sendiri." pas pulang pun rasanya merdeka.  Pulang sore dan bs ketemu si mas. *akhirnya*  EUREKA! Ini namanya 'punya sikap'. tapi dalam hati mikir juga sih. Ini nih belajar punya sikap atau bodo amat? But anyway, sblm cao gw nanya dulu ke si senior. Butuh gw apa nggak. Dia bilang nggak. Yaudah. Bye. Ngaku sih ada porsi ' bodo amat' dengan excuse nobody would bother to care ttg kerjaan kita. Tapi ini beneran ' belajar punya sikap'  di negeri yang nggak gotong royong. kiasu. *gotong royong jg harus proporsional sih*

maca ci?

In a stressful and (sometimes) unpleasant working environment, higher salary doesn't buy happiness. Oh, probably 10x higher will do, or at least 3x in sgd. *mureee* *you wish*

ya gimana lagi dong

Life is easier when you're younger. Mungkin bukan karena usia yang masih muda. Tp kalau sudah di umur 'dewasa' banyak hal-hal yang gak bisa kita pilih.  Akhir-akhir ini rasanya padeeetttt bgt. Selalu kepengen pulang lebih awal supaya bisa ngehabisin waktu di rumah. Gak tau juga sih kegiatannya, mungkin cuma ngobrol. Lama-lama miris sih kalau sampai rumah malem banget (situasi 1), trus yang bisa diajak ketemu udah tiduran atau sibuk dengan kegiatan sebelum tidur. Atau, situasi 2: yeay bisa pulang gak terlalu malem, tp akibat udah capek dari kemarin udah males juga ngapa2in. Trus udah gitu yang bisa diajak ngobrol juga asik sendiri (mungkin karena kelamaan dicuekin, jadinya cari kegiatan sendiri). Atau, situasi 3: Pulang tenggo. Dari pagi udah nungguin pulang, udah seneng banget bisa pulang cepet, trus janjian ketemuan. Eh, dia sibuk. Jam 8 kurang masih juga belum pulang. Trus, jdnya luntang-luntung muter2 mall ga jelas (which is not my favorite thing). Badan capek, tp pengen