Langsung ke konten utama

belajar punya sikap atau bodo amat?

hari ini pulangnya lumayan cepet. jam 7 udh keluar kantor. yeay! sbnrnya tmn setim masih ngerjain proyek lain sih, kompetisi yang datelinenya mlm ini.

dalam hati bilang: "gw kan datengnya lebih pagi daripada kalian, gw bisa pulang lebih awal dong. udah gitu kerjaan gw udh beres. gw udah suntuk tuk tuk. Lagian pas kmrn submission addendum, nobody cares dan gw pusing sendiri."

pas pulang pun rasanya merdeka. Pulang sore dan bs ketemu si mas. *akhirnya* EUREKA! Ini namanya 'punya sikap'. tapi dalam hati mikir juga sih. Ini nih belajar punya sikap atau bodo amat? But anyway, sblm cao gw nanya dulu ke si senior. Butuh gw apa nggak. Dia bilang nggak. Yaudah. Bye.

Ngaku sih ada porsi 'bodo amat' dengan excuse nobody would bother to care ttg kerjaan kita. Tapi ini beneran 'belajar punya sikap' di negeri yang nggak gotong royong. kiasu.

*gotong royong jg harus proporsional sih*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It's been like 2 years?

I just finished skimming my post up to end 2012. Before getting married, and after marriage life up to last post before this. I didn't realized my post before marriage are mostly stories about a girl who tried so hard to get out of her miserable life with dark clouds inside her head facing her series of unfortunate events (I intended this blog to chute out those unnecessary garbage). After the wedding, honeymoon phase. Mmm, it was that fun, though. But, since I know this blog has other reader I tried to cover my bad stories. Wasn't like how I intended this blog to. After baby and few jobs, well, my life is actually getting better but still focus on my miserable life! (and list of hopes too) Last one, I wrote so many "haha" after a sentence that I think awkward, which now I find it annoying. Ha! (not haha)  I thought I was a positive person. But, it seems just to cover things up.  Even "let's giggle" this blog tagline is a survival, convincing my life

grown up

Maybe someday, you will learn, you will understand, you will accept everything, and eventually you will grown up. But never in my time, never in my space and time dimension. Maybe you'll always be a kid for me. dan saya dulu terus-menerus menilai anda terlalu tinggi.

sad part of a happy thought

Ada sisi yang bisa membuat saya merasa sedih dari hal yang menyenangkan. Kangen dengan seseorang itu membahagiakan, sesuatu yang patut disyukuri. Kadang, saya bilang "pengen bareng", atau "pengen ada di sana", atau semacamnya. Tapi, lama-lama saya malah jadi sedih karena saya tahu saya gak bisa melakukannya. Saya (jauh) lebih banyak mengucapkannya ketimbang melakukannya. Beberapa kali saya urung mengatakannya. Jadi, saya simpan dalam hati saja. Rasanya omong doang. Dalam setahun saja, mungkin saya 'hanya' 5 kali bertemu dengannya. Pertemuan 1-2 hari menjadi sangat berharga. Hal ini sedikit membuat gusar, kadang. Tapi, harus bagaimana? Harusnya saya bisa lebih ikhlas untuk lebih banyak hal ya? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT