Langsung ke konten utama

travel

akhir-akhir ini adalah masa-masa tergalau saya, sungguh galau sekali seumur hidup. hidup, tapi seperti mayat hidup. tapi yaaa, saya sudah mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera bersama teman bertualang.. saya jadi banyak sekali berpikir, buntu, galau, nangis, dan semakin galau lagi. kasian, sakit rasanya gak enak. sampai akhirnya saya memutuskan untuk keluar sejenak dari kantor, lupakan sejenak tanggung jawab. have fun saja. saya ke singapura dengan dalih ingin ikut workshop arsitektur internasional. saya sungguh tidak peduli saya tidak digaji. 11 hari, unpaid leave.

di singapura enak rasanya. gak ada beban, gak ada pikiran harus begini harus begitu. seperti resort. singapura is a good place to be alone for a while, without being lonely. mengapa? satu, karena saya orang asing disini. jelas, ini bukan negeri saya dan hanya kenal segelintir teman dari masa kuliah. dua, semua orang disini bergerak dengan cepat dan sibuk dengan urusannya masing-masing. saya sedang menghilang waktu itu, mengasingkan diri tapi bukan di negeri terasing. hari-hari pertama saya sangat excited sekali, sampai-sampai saya berdoa "ya Allah, cukupkanlah bagiku waktu 2 minggu di singapura". disana bersenang-senang. masih bisa menangis sih, tapi saya senang sekali!!! mengintip dunia yang lain, sedikit.

disana saya bertemu teman-teman, dan saya bersyukur kenal orang-orang ini. bahkan saya bisa minta senior-senior saya yang lebih tua 2 tahun untuk menemani jalan-jalan.
....
....
....


travelling is how to go inside by going outside.
to experience and to feel the senses.
umm, rasanya ceritanya di stop disini aja deh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It's been like 2 years?

I just finished skimming my post up to end 2012. Before getting married, and after marriage life up to last post before this. I didn't realized my post before marriage are mostly stories about a girl who tried so hard to get out of her miserable life with dark clouds inside her head facing her series of unfortunate events (I intended this blog to chute out those unnecessary garbage). After the wedding, honeymoon phase. Mmm, it was that fun, though. But, since I know this blog has other reader I tried to cover my bad stories. Wasn't like how I intended this blog to. After baby and few jobs, well, my life is actually getting better but still focus on my miserable life! (and list of hopes too) Last one, I wrote so many "haha" after a sentence that I think awkward, which now I find it annoying. Ha! (not haha)  I thought I was a positive person. But, it seems just to cover things up.  Even "let's giggle" this blog tagline is a survival, convincing my life

grown up

Maybe someday, you will learn, you will understand, you will accept everything, and eventually you will grown up. But never in my time, never in my space and time dimension. Maybe you'll always be a kid for me. dan saya dulu terus-menerus menilai anda terlalu tinggi.

sad part of a happy thought

Ada sisi yang bisa membuat saya merasa sedih dari hal yang menyenangkan. Kangen dengan seseorang itu membahagiakan, sesuatu yang patut disyukuri. Kadang, saya bilang "pengen bareng", atau "pengen ada di sana", atau semacamnya. Tapi, lama-lama saya malah jadi sedih karena saya tahu saya gak bisa melakukannya. Saya (jauh) lebih banyak mengucapkannya ketimbang melakukannya. Beberapa kali saya urung mengatakannya. Jadi, saya simpan dalam hati saja. Rasanya omong doang. Dalam setahun saja, mungkin saya 'hanya' 5 kali bertemu dengannya. Pertemuan 1-2 hari menjadi sangat berharga. Hal ini sedikit membuat gusar, kadang. Tapi, harus bagaimana? Harusnya saya bisa lebih ikhlas untuk lebih banyak hal ya? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT