Langsung ke konten utama

naik angkot tadi sore

ini poin-poin yang sempat melintas di pikiran saya, plis siapapun yang baca ini dan lebih pintar dari saya jangan ketawain. saya masih amatiran, banyak sekali kata "mungkin" yang muncul:

1. jumlah kendaraan pribadi > jumlah kendaraan umum. yep, semua orang tahu.

2. jumlah sepeda motor yang makin lama makin banyak dan makin gak tertib.

3. omong kosong transportasi publik di jakarta beres kalo transportasi komuter gak diberesin.

4. mulai kepikiran, kenapa gak banyak orang banyak naik kendaraan umum? mungkin bukan masalah kenyamanan, keamanan, atau gengsi (yah, ada benarnya sih tapi sepertinya gak sepenuhnya seperti ini). mungkin kendaraan umumnya yang tersedia memang kurang? coba kita cek, di jam-jam sibuk ada gak sih angkutan publik yang kosong? ada gak terminal/stasiun/persimpangan kosong dari orang yang nunggu angkutan?

5. rute angkutan mungkin harus dilihat lagi, supaya orang gak kebanyakan nyambung.

6. interchange yang nyaman itu sepertinya bisa menarik orang lebih banyak naik angkutan.

7. batesin penjualan mobil masuk ke indonesia. udah gak ada lahan bikin/ngelebarin jalan di jakarta. bayangin aja, angka penjualan mobil di indonesia bertambah sekitar 40% (dan, kebanyakan mobil baru ada di jakarta) tahun ini. dan sedihnya, kantor saya mengerjakan proposal desain untuk 1 merek mobil jepang yang mendominasi jalanan jakarta beberapa hektar untuk parkir stok mobil siap dijual dan sebagian kecil untuk training center teknisi. teman saya bilang, "gw ini ngedesain tempat parkir!" apa jadinya jakarta? itu baru 1 merek mobil jepang saja. merek lain? eeeeaaaaa.

8. tujuh diatas masih sebagian masih banyak poin-poin seperti penyediaan halte, jalanan yang rusak, dan lain-lain yang nyambung sama hal lain. zzz. saya mulai ngantuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It's been like 2 years?

I just finished skimming my post up to end 2012. Before getting married, and after marriage life up to last post before this. I didn't realized my post before marriage are mostly stories about a girl who tried so hard to get out of her miserable life with dark clouds inside her head facing her series of unfortunate events (I intended this blog to chute out those unnecessary garbage). After the wedding, honeymoon phase. Mmm, it was that fun, though. But, since I know this blog has other reader I tried to cover my bad stories. Wasn't like how I intended this blog to. After baby and few jobs, well, my life is actually getting better but still focus on my miserable life! (and list of hopes too) Last one, I wrote so many "haha" after a sentence that I think awkward, which now I find it annoying. Ha! (not haha)  I thought I was a positive person. But, it seems just to cover things up.  Even "let's giggle" this blog tagline is a survival, convincing my life

grown up

Maybe someday, you will learn, you will understand, you will accept everything, and eventually you will grown up. But never in my time, never in my space and time dimension. Maybe you'll always be a kid for me. dan saya dulu terus-menerus menilai anda terlalu tinggi.

sad part of a happy thought

Ada sisi yang bisa membuat saya merasa sedih dari hal yang menyenangkan. Kangen dengan seseorang itu membahagiakan, sesuatu yang patut disyukuri. Kadang, saya bilang "pengen bareng", atau "pengen ada di sana", atau semacamnya. Tapi, lama-lama saya malah jadi sedih karena saya tahu saya gak bisa melakukannya. Saya (jauh) lebih banyak mengucapkannya ketimbang melakukannya. Beberapa kali saya urung mengatakannya. Jadi, saya simpan dalam hati saja. Rasanya omong doang. Dalam setahun saja, mungkin saya 'hanya' 5 kali bertemu dengannya. Pertemuan 1-2 hari menjadi sangat berharga. Hal ini sedikit membuat gusar, kadang. Tapi, harus bagaimana? Harusnya saya bisa lebih ikhlas untuk lebih banyak hal ya? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT