Langsung ke konten utama

doa penutup ramadhan

Ramadhan selalu penuh berkah. Saya mengatakannya dengan yakin 100%. Awalnya saya meminta keseimbangan, tapi kali ini saya diberi kekuatan untuk berpijak. Menemukan diri saya yang dulu. Percaya kepada tubuh saya kalau saya bisa menjalani semuanya. Percaya pada hati saya, kalau saya punya kekuatan dan semangat lagi. Percaya pada diri saya sendiri, kalau saya mampu dan saya pantas.

Kalau dulu, semangat adalah api yang menjilat-jilat menerbangkan abu ke udara. Kini, semangat ibarat kompor masak dengan api biru. Api biru memiliki panas lebih dari api merah, kuning, atau jingga. Api biru juga relatif stabil panas dan energi yang dikeluarkan. Api biru juga berguna supaya ibu-ibu bisa masak dengan lebih matang fengan efektif. Dengan volume yang relatif sama, apabila api biru dan api warna lain dibandingkan, api biru paling baik.

Api kompor gas memang kuat, tapi tetap butuh asupan elpiji. Mungkin dalam keseharian menjaga api biru ini lebih susah daripada menyalakannya. Semoga, ya Allah elpiji ini akan terus ada sampai kapanpun. Karena, ibu-ibu itu butuh masak. ;)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It's been like 2 years?

I just finished skimming my post up to end 2012. Before getting married, and after marriage life up to last post before this. I didn't realized my post before marriage are mostly stories about a girl who tried so hard to get out of her miserable life with dark clouds inside her head facing her series of unfortunate events (I intended this blog to chute out those unnecessary garbage). After the wedding, honeymoon phase. Mmm, it was that fun, though. But, since I know this blog has other reader I tried to cover my bad stories. Wasn't like how I intended this blog to. After baby and few jobs, well, my life is actually getting better but still focus on my miserable life! (and list of hopes too) Last one, I wrote so many "haha" after a sentence that I think awkward, which now I find it annoying. Ha! (not haha)  I thought I was a positive person. But, it seems just to cover things up.  Even "let's giggle" this blog tagline is a survival, convincing my life

grown up

Maybe someday, you will learn, you will understand, you will accept everything, and eventually you will grown up. But never in my time, never in my space and time dimension. Maybe you'll always be a kid for me. dan saya dulu terus-menerus menilai anda terlalu tinggi.

sad part of a happy thought

Ada sisi yang bisa membuat saya merasa sedih dari hal yang menyenangkan. Kangen dengan seseorang itu membahagiakan, sesuatu yang patut disyukuri. Kadang, saya bilang "pengen bareng", atau "pengen ada di sana", atau semacamnya. Tapi, lama-lama saya malah jadi sedih karena saya tahu saya gak bisa melakukannya. Saya (jauh) lebih banyak mengucapkannya ketimbang melakukannya. Beberapa kali saya urung mengatakannya. Jadi, saya simpan dalam hati saja. Rasanya omong doang. Dalam setahun saja, mungkin saya 'hanya' 5 kali bertemu dengannya. Pertemuan 1-2 hari menjadi sangat berharga. Hal ini sedikit membuat gusar, kadang. Tapi, harus bagaimana? Harusnya saya bisa lebih ikhlas untuk lebih banyak hal ya? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT