Langsung ke konten utama

100501

Siapa saya.

Saya hanya makhluk yang lebih halus dari debu bagiNya

Memohon sejuta permintaan indah karena merasa terluka

Memohon karena kupikir pernah mendapatkan yang mendekati sejuta

Apakah akan Engkau percayakan kepada hamba yang sejuta itu?

Apakah hamba pantas?

Aku memang terluka,

Sakit dan berjalan tertatih.

Aku ingin ini dan itu.

Mengutuk ini dan itu, meski tahu itu tidaklah pantas.


Ya Tuhan, aku hanya manusia.

Aku sungguh-sungguh hilang arah.

Begitu banyak jawaban dan alasan untuk memaki.

Dan begitu banyak nikmat yang luar biasa.

Mencoba bersyukur, namun tetap bingung.

Bingung.

Bingung.

Bingung.


Aku hilang arah.

Yang mana kiri, yang mana kanan.

Yang mana barat, yang mana timur.

Kalau semua hanya cabang jalan, dimana letak kebenaranMu?

Apa itu benar dan salah?


Aku menginginkan sesuatu yang pasti, tanpa keraguan meski seberat debu.

Ya, aku memang marah, sangat marah, sampai-sampai ingin ganjaran yang lebih baik.

Aku bicara dengan banyak orang, dan tetap saja itu tidak pernah memuaskan dahagaku.

Aku bertanya dalam sadarku, dalam setengah sadarku, dan pernah Kau jawab lewat mimpiku.

Semua berkata Engkaulah tempat kembali


Oh Tuhan, Engkau pemurah sekali.

Engkau menyayangi tiap ciptaanMu.

Aku beribu kali meyakinkan diriku aku ada di jalan yang benar.

CaraMu menyampaikan maksudMu dan menuntunKu sangatlah luar biasa.

“Seorang sahabat seumur hidup yang suatu saat akan mengajak nikah”

Itulah impian seseorang di luar sana yang tak kukenal.

Kata-kata itu begitu sederhana, membuatku tertegun.

Aku tertegun,

Aku berkaca

Aku merenung.

Mungkin aku sedih karena aku tidak memiliki sahabat itu lagi.

Semuanya kabur.


Mungkin dia memang tidak sepantasnya menjadi sahabatku.

Jangan-jangan dia yang mengkhianati bukanlah sahabat, seperti yang dia selalu katakan.

Sahabat.

Tidak perlu manusia sempurna dari porselen tanpa cacat.

Aku hanya ingin diisi dengan seorang sahabat,

Yang bisa mengisi hari-hariku,

Tempatku tertawa, bersedih, dan bingung.

Setiap hari ada.

Tidak masalah dimanapun dia berada,

Apapun yang aku dan sahabat kerjakan,

Aku dan sahabatku akan saling mencari satu sama lain.

Selalu ada titik pertemuan.

Sesederhana itu.


Aku berdoa sahabatku itu adalah sejuta,

Dia sejuta atau miliaran atau triliunan supaya kami bisa bertemu di satu titik.

Dengan tentunya mematutkan diri.

Aku berusaha mensyukuri apapun.

Seperti yang kudengungkan di dalam relungku.

Sahabat, sampai mati.

Pernikahan, lebih kepada pengesahan,

Perjanjian di depan Tuhan untuk melindungi aku dan sahabatku :)


Ya Tuhan, aku hilang arah.

Tuntun aku.

MengejarMu, menjadi makhluk wanita terbaikMu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

to define.

to start is the most challenging part: to define problems, to ask the right question, and to form a track. it's beyond technical matters, while solving is more likely taught by practical experience. 

It's been like 2 years?

I just finished skimming my post up to end 2012. Before getting married, and after marriage life up to last post before this. I didn't realized my post before marriage are mostly stories about a girl who tried so hard to get out of her miserable life with dark clouds inside her head facing her series of unfortunate events (I intended this blog to chute out those unnecessary garbage). After the wedding, honeymoon phase. Mmm, it was that fun, though. But, since I know this blog has other reader I tried to cover my bad stories. Wasn't like how I intended this blog to. After baby and few jobs, well, my life is actually getting better but still focus on my miserable life! (and list of hopes too) Last one, I wrote so many "haha" after a sentence that I think awkward, which now I find it annoying. Ha! (not haha)  I thought I was a positive person. But, it seems just to cover things up.  Even "let's giggle" this blog tagline is a survival, convincing my life

100531

“Thank you steve jobs, thank you oprah winfrey, thanks you stanford, thanks you youtube, thank you MEDIA.” (it was my tweet today) I heard few things from stanford university commencement speeches. How lucky those stanford graduates to have amazing people and amazing speech in their graduation. Things that really stuck on my head are lessons of “connecting the dots”, to believe that the dots will somehow connected someday, “Stay hungry. Stay foolish.”, and the courage to ask yourself “what’s in here to teach me?” in every condition you’re in. ... .. . . . ... ..... . . . . .. ... . .. ... . .. .. .. . ... .. . . . ... ..... . . . . .. ... . .. ... . .. .. .. . .. .. . . . ... ..... . . . . .. ... . .. ... . .. .. .. . ... .. . . . ... ..... . . . . .. ... . .. ... . .. .. .. . ... .. . . . ... ..... . . . . .. ... .