Langsung ke konten utama

100703 malam

Siang ini sudah kucoba kuraih perahu ditepi sungai ini

Sedikit kusentuhkan ujung jari kakiku di kulit air sungai ini

Sedikit dingin, menyegarkan

Ku sampaikan maksudku kemari

Bertanya kepada sang pendayung perahu untuk ikut bersamanya

Sedikit akrobatik dia meminta

Tak masalah, meski yang bisa kutampilkan kurang dari sedikit

Toh aku tak pernah akrobatik diatas perahu

Permohonanku telah kusampaikan sambil menatap sang pendayung

Gerak tubuhnya tetap, tapi kulihat sedikit simpul senyumnya

Kini, aku menunggu jawaban darinya

Apakah aku akan kembali ke daratan atau diizinkan ikut bersamanya


Sekali lagi Allah,

Aku mohon kepadaMu bagiku sebuah tempat

Yang paling sesuai dengan kemampuan, intuisi, dan bawaan lahirku

Yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mendasarku

Yang paling sesuai dengan mimpiku

Yang paling jernih jalannya hingga bisa sampai kepadaMu

Tak masalah yang mana, aku pasrah

Jika kau berikan yang diseberang sungai,

Aku anggap itu tandaMu bahwa aku lebih baik diseberang sana

Jika kau tetapkan aku di daratan,

Berikan aku kekuatan untuk meneruskan apa yang sudah kumiliki


Dan tak lupa,

Lapangkan dadaku atas keputusanMu, yang manapun dan berikan aku kekuatan untuk menapak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It's been like 2 years?

I just finished skimming my post up to end 2012. Before getting married, and after marriage life up to last post before this. I didn't realized my post before marriage are mostly stories about a girl who tried so hard to get out of her miserable life with dark clouds inside her head facing her series of unfortunate events (I intended this blog to chute out those unnecessary garbage). After the wedding, honeymoon phase. Mmm, it was that fun, though. But, since I know this blog has other reader I tried to cover my bad stories. Wasn't like how I intended this blog to. After baby and few jobs, well, my life is actually getting better but still focus on my miserable life! (and list of hopes too) Last one, I wrote so many "haha" after a sentence that I think awkward, which now I find it annoying. Ha! (not haha)  I thought I was a positive person. But, it seems just to cover things up.  Even "let's giggle" this blog tagline is a survival, convincing my life

grown up

Maybe someday, you will learn, you will understand, you will accept everything, and eventually you will grown up. But never in my time, never in my space and time dimension. Maybe you'll always be a kid for me. dan saya dulu terus-menerus menilai anda terlalu tinggi.

sad part of a happy thought

Ada sisi yang bisa membuat saya merasa sedih dari hal yang menyenangkan. Kangen dengan seseorang itu membahagiakan, sesuatu yang patut disyukuri. Kadang, saya bilang "pengen bareng", atau "pengen ada di sana", atau semacamnya. Tapi, lama-lama saya malah jadi sedih karena saya tahu saya gak bisa melakukannya. Saya (jauh) lebih banyak mengucapkannya ketimbang melakukannya. Beberapa kali saya urung mengatakannya. Jadi, saya simpan dalam hati saja. Rasanya omong doang. Dalam setahun saja, mungkin saya 'hanya' 5 kali bertemu dengannya. Pertemuan 1-2 hari menjadi sangat berharga. Hal ini sedikit membuat gusar, kadang. Tapi, harus bagaimana? Harusnya saya bisa lebih ikhlas untuk lebih banyak hal ya? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT