Berkali-kali kubuka halaman rekaman gambar dan pikiran arsitektur
Kupandangi, kutelusuri, kuteliti, kubaca perlahan
Hingga akhirnya kadang terasa ada titik buntu, tak terbantahkan, kurasa titik henti
Tapi aku mencintai arsitektur, sungguh, ekspresi permainan intuisi dan rasio
Tapi pikiran untuk meninggalkannya melintas berkali-kali
Untuk menyeberang ke tempat lain
Rasanya bukan disini tempatku, sepertinya aku bukan arsitek si pencipta
Potensi, kemampuan, dan bawaan lahirku rasanya tak maksimal unjuk gigi
Aku mencari apa yang sesuai dengan diriku
Mencintai sesuatu yang tetap membuatku menjadi aku
Ditambah lagi dengan kisah lama yang membuatku ingin membunuh diriku yang dulu
Apakah menyeberang memang jawabannya?
Ataukah aku hanya lari dari diriku yang ingin kubunuh?
Oh Allah, bagaimana ini?
Komentar
Posting Komentar