Dulu,
tak ada alasan bagiku untuk tinggal
Tak sedikitpun
Kamu yang membuatku tinggal
Demi kamu
Dan,
Demi kamu pulalah kujalani perjuangan akhirku
Demi menjadi seseorang yang pantas bagimu
Yang bisa cukup baik dan pintar bagimu
Tawa dan tangis lebur jadi satu
Kukurangi jam tidurku
Demi akhir yang terbaik
Demi mimpiku dulu: kamu
Aku belajar mati-matian
Supaya aku pantas buatmu
Hingga suatu hari,
aku menjadi yang terbaik diantara kebanyakan teman kita
Tak pernah kubayangkan sanjungan2 itu, dari teman dan guru
Tapi lihatlah,
Aku menangis dan meraung
Lagi-lagi karenamu
Aku dilupakan dan semuanya berakhir dalam sekejap mata
Kau merasa benar dan terbebas
Aku tak minta maafmu, lupakan
Tp tanyakan pd dirimu:
Pantaskah aku kamu curangi ketika kukurangi jam tidurku demi kamu?
Pantaskah aku kamu curangi ketika aku belajar demi kamu?
Pantaskah aku kamu curangi ketika aku berjuang demi kamu?
Pantaskah aku?
tak ada alasan bagiku untuk tinggal
Tak sedikitpun
Kamu yang membuatku tinggal
Demi kamu
Dan,
Demi kamu pulalah kujalani perjuangan akhirku
Demi menjadi seseorang yang pantas bagimu
Yang bisa cukup baik dan pintar bagimu
Tawa dan tangis lebur jadi satu
Kukurangi jam tidurku
Demi akhir yang terbaik
Demi mimpiku dulu: kamu
Aku belajar mati-matian
Supaya aku pantas buatmu
Hingga suatu hari,
aku menjadi yang terbaik diantara kebanyakan teman kita
Tak pernah kubayangkan sanjungan2 itu, dari teman dan guru
Tapi lihatlah,
Aku menangis dan meraung
Lagi-lagi karenamu
Aku dilupakan dan semuanya berakhir dalam sekejap mata
Kau merasa benar dan terbebas
Aku tak minta maafmu, lupakan
Tp tanyakan pd dirimu:
Pantaskah aku kamu curangi ketika kukurangi jam tidurku demi kamu?
Pantaskah aku kamu curangi ketika aku belajar demi kamu?
Pantaskah aku kamu curangi ketika aku berjuang demi kamu?
Pantaskah aku?
Aku, orang yang pernah kamu minta untuk tinggal?
Komentar
Posting Komentar