Langsung ke konten utama

100624

Berbulan-bulan kuhadapi kesendirian kesepian dan kesunyian

Aku mendadak ditinggalkan disaat kubutuhkan teman yang menjagaku tetap menjejak tanah

Bukan tanpa peringatan,

Mungkin aku terlalu lugu, aku dulu begitu percaya


People come, people go

Mungkin tangisanku sempat membuat sebagian orang bersimpati

Mereka datang dan tak lama mereka pergi

Kembali bermain lakon dalam kehidupan

Simpati itu tak menghilangkan kesepian yg amat sangat

Sedikit sekali pembicaraan dari hati ke hati

Sesak, santapan tiap hariku

Gemuruh di langit, gelungan ombak di tengah badai

Makin hari makin menjadi-jadi


Tak ada pilihan,

Ketidakberdayaan yang tak kuasa kutopang

Aku hanya ingin sembuh

Aku hanya bicara kepada Tuhan

Aku tahu pasti Dia bisa dengar dengan jelas

Justru aku yang berusaha sampai kepadaNya


Kini, mungkin aku akan pergi ke pertapaanku

Mencari hutan belantara baru

Bila yang kutinggalkan adl rumah, pasti akan ada panggilan pulang

Bila tidak, itu hanyalah gubuk peraduan sementara

Entah dari mana aku bisa berkata "tak masalah"

"Aku terima"

"Aku tak perlu bersaing"

"Aku hanya akan menjaga diriku"

"Pasti Dia punya jalan untukku"

"Allah Maha tahu"

Dan ketenangan menyelusup perlahan


Kini, aku telah selesai berkemas

Tiba saatnya aku berangkat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

It's been like 2 years?

I just finished skimming my post up to end 2012. Before getting married, and after marriage life up to last post before this. I didn't realized my post before marriage are mostly stories about a girl who tried so hard to get out of her miserable life with dark clouds inside her head facing her series of unfortunate events (I intended this blog to chute out those unnecessary garbage). After the wedding, honeymoon phase. Mmm, it was that fun, though. But, since I know this blog has other reader I tried to cover my bad stories. Wasn't like how I intended this blog to. After baby and few jobs, well, my life is actually getting better but still focus on my miserable life! (and list of hopes too) Last one, I wrote so many "haha" after a sentence that I think awkward, which now I find it annoying. Ha! (not haha)  I thought I was a positive person. But, it seems just to cover things up.  Even "let's giggle" this blog tagline is a survival, convincing my life

grown up

Maybe someday, you will learn, you will understand, you will accept everything, and eventually you will grown up. But never in my time, never in my space and time dimension. Maybe you'll always be a kid for me. dan saya dulu terus-menerus menilai anda terlalu tinggi.

sad part of a happy thought

Ada sisi yang bisa membuat saya merasa sedih dari hal yang menyenangkan. Kangen dengan seseorang itu membahagiakan, sesuatu yang patut disyukuri. Kadang, saya bilang "pengen bareng", atau "pengen ada di sana", atau semacamnya. Tapi, lama-lama saya malah jadi sedih karena saya tahu saya gak bisa melakukannya. Saya (jauh) lebih banyak mengucapkannya ketimbang melakukannya. Beberapa kali saya urung mengatakannya. Jadi, saya simpan dalam hati saja. Rasanya omong doang. Dalam setahun saja, mungkin saya 'hanya' 5 kali bertemu dengannya. Pertemuan 1-2 hari menjadi sangat berharga. Hal ini sedikit membuat gusar, kadang. Tapi, harus bagaimana? Harusnya saya bisa lebih ikhlas untuk lebih banyak hal ya? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT